Di tengah arus transformasi digital pendidikan, muncul pertanyaan besar: bagaimana satuan pendidikan di Indonesia dapat mempercepat revitalisasi agar mampu menjawab tantangan Abad ke-21? Digitalisasi pendidikan, yang diprioritaskan oleh Mendikdasmen Prof. Abdul Mu’ti (2025), bukan lagi pilihan, melainkan keharusan untuk mencapai pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.
Mu’ti (2025) menekankan pentingnya pembelajaran mendalam (deep learning) dan penguatan ekosistem pembelajaran interaktif yang melibatkan guru, siswa, dan orang tua. Dalam konteks inilah, Google Sites hadir bukan sekadar alat teknologi gratis, tetapi fondasi kokoh untuk membangun ekosistem digital yang mudah diakses, terjangkau, dan siap digunakan oleh sekolah-sekolah di seluruh Indonesia.
Fondasi yang Teruji: Sites sebagai Solusi Fleksibel
Penelitian terbaru memperkuat keyakinan ini. Bahkan riset dari Manuhara (2025) secara komprehensif menyimpulkan bahwa Google Sites adalah solusi praktis, fleksibel, dan kolaboratif yang layak diadopsi di lingkungan pendidikan untuk mendukung pembelajaran abad ke-21. Meski memiliki keterbatasan desain, keunggulan dalam integrasi dengan layanan Google Workspace dan kemudahan penggunaannya menjadikannya fondasi ideal bagi ekosistem digital sekolah.
“Google Sites mampu menjadi jembatan bagi guru untuk merancang pembelajaran interaktif, kolaboratif, dan terdokumentasi dengan baik.” (Manuhara, 2025)
Portal Sekolah sebagai Ekosistem Digital
Portal sekolah bukan sekadar halaman web. Ia adalah sistem digital terpadu yang menjadi pusat akses informasi dan komunikasi antara sekolah, siswa, guru, orang tua, dan pemangku kepentingan lainnya. Fungsinya meliputi komunikasi, manajemen pembelajaran (LMS), administrasi sekolah, akses informasi akademik, hingga kolaborasi lintas pihak.
Fitur Pendukung Active Learning & Blended Learning
Beberapa fitur utama yang bisa dioptimalkan antara lain:
| Kuis Interaktif | Menggunakan Google Forms bukan hanya untuk tes akhir, tetapi juga asesmen formatif cepat. |
| Video YouTube | Memfasilitasi model flipped classroom, siswa belajar mandiri di rumah lalu berdiskusi di kelas. |
| Folder Google Drive | Menyimpan portofolio digital siswa, bukti belajar autentik, dan laporan proyek. |
| Kalender Akademik | Membantu manajemen waktu, transparansi milestone proyek, dan kolaborasi guru-siswa. |
Dengan cara ini, Google Sites bukan sekadar platform statis, tetapi ruang belajar hidup yang mendorong kolaborasi, komunikasi, kreativitas, dan berpikir kritis — empat keterampilan utama abad ke-21 (4C).
Sinergi Edunspire dengan Visi Digitalisasi Nasional
Visi Mendikdasmen Abdul Mu’ti untuk membangun ekosistem pembelajaran interaktif dan mendalam membutuhkan agen perubahan: guru dan kepala sekolah yang siap berinovasi. Solusi Edunspire E-Suite yang berbasis Google Sites adalah jawaban praktis. Guru dapat menyediakan materi digital dengan cepat, mendukung deep learning, dan membangun transparansi tanpa terbebani biaya platform mahal. Inilah bentuk sinergi nyata dengan program nasional digitalisasi pendidikan.
🚀 Siap Menjadi Agen Perubahan Digital di Sekolah Anda?
Jangan biarkan sekolah Anda tertinggal dalam arus digitalisasi nasional. Gunakan Google Sites yang gratis dan kuat untuk mulai membangun ekosistem digital yang efisien dan berkualitas.
✨ Jelajahi Portal E-Suite Edunspire — Mulai SekarangReferensi & Bacaan Lanjut
Mu’ti, A. (2025, Agustus). Program Digitalisasi Pendidikan Mendikdasmen. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Manuhara, S. (2025). Penerapan Google Sites sebagai Solusi Teknologi Pembelajaran Berbasis Web. Jurnal Manuhara, 3(3), 88–97. https://doi.org/10.61132/manuhara.v3i3.1876
Suriansyah, S., & Susanto, R. A. (2024). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Google Site. Bitnet: Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi, 9(2), 10–14. https://doi.org/10.33084/bitnet
Google Workspace for Education. (2024). Official Documentation. https://edu.google.com
Posting Komentar