Albert Bandura dan Teori Belajar Sosial
Bandura in 2005
Albert Bandura, seorang psikolog terkemuka, memperkenalkan Teori Belajar Sosial pada tahun 1970-an.
Teori ini menawarkan perspektif baru tentang bagaimana manusia belajar, menekankan bahwa kita tidak hanya belajar dari penga laman langsung, tetapi juga dari mengamati dan meniru orang lain.
Bandura berargumen bahwa proses belajar ini dipengaruhi oleh interaksi kompleks antara faktor lingkungan, kognisi, dan perilaku.
Belajar Melalui Observasi: Lebih dari Sekedar Melihat
Salah satu pilar utama Teori Belajar Sosial adalah pembelajaran melalui observasi. Bandura menunjukkan bahwa individu dapat mengamati perilaku orang lain, menyerap informasi dari situasi tersebut, dan menerapkannya dalam kehidupan mereka sendiri. Observasi dalam konteks ini bukan hanya sekedar melihat, tetapi juga melibatkan proses kognitif yang aktif, seperti:
- Perhatian:
Agar dapat belajar, seseorang harus terlebih dahulu memperhatikan perilaku model. Faktor-faktor seperti daya tarik model, relevansi perilaku, dan situasi lingkungan dapat mempengaruhi tingkat perhatian. Misalnya, seorang siswa akan lebih memperhatikan guru yang mengajar dengan antusias dan menggunakan metode yang menarik.
- Retensi:
Setelah mengamati, individu harus dapat mengingat dan menyimpan informasi yang telah diperoleh. Informasi ini disimpan dalam memori dan dapat diakses kembali ketika dibutuhkan. Seorang koki yang mengamati teknik memasak baru harus mampu mengingat langkah-langkahnya dengan akurat agar dapat mereplikasinya.
- Reproduksi:
Individu harus mampu secara fisik dan mental mereproduksi perilaku yang telah diamati. Kemampuan ini bergantung pada keterampilan motorik, kemampuan kognitif, dan latihan. Seorang musisi yang mengamati teknik bermain gitar harus melatih jari-jarinya dan mengkoordinasikan gerakannya agar dapat meniru teknik tersebut.
- Motivasi:
Agar terjadi imitasi, individu harus memiliki motivasi untuk meniru perilaku yang diamati. Motivasi ini dapat berasal dari berbagai sumber, seperti ingin mendapatkan penghargaan, menghindari hukuman, atau mengidentifikasi diri dengan model. Seorang siswa yang termotivasi untuk mendapatkan nilai bagus akan lebih cenderung meniru perilaku belajar teman sekelasnya yang berprestasi.
Eksperimen Boneka Bobo: Bukti Nyata Kekuatan Observasi
Salah satu eksperimen paling terkenal yang mendukung Teori Belajar Sosial adalah eksperimen Boneka Bobo yang dilakukan oleh Bandura pada tahun 1961.
Dalam eksperimen ini, Bandura membagi anak-anak menjadi tiga kelompok: kelompok yang mengamati model dewasa berperilaku agresif terhadap boneka Bobo, kelompok yang mengamati model dewasa bermain dengan tenang dengan boneka Bobo, dan kelompok kontrol yang tidak mengamati model apapun.
Hasilnya menunjukkan bahwa anak-anak yang mengamati model agresif cenderung meniru tindakan tersebut, baik secara fisik maupun verbal. Mereka memukul, menendang, dan mencaci maki boneka Bobo dengan cara yang mirip dengan yang mereka lihat pada model. Anak-anak yang mengamati model tenang atau tidak mengamati model sama sekali menunjukkan tingkat agresi yang jauh lebih rendah.
Eksperimen ini memberikan bukti kuat tentang bagaimana perilaku, termasuk perilaku agresif, dapat dipelajari melalui observasi dan imitasi. Ini menyoroti pentingnya memperhatikan jenis perilaku yang dimodelkan di sekitar anak-anak, baik di rumah, di sekolah, maupun di media.


إرسال تعليق