Bayangkan sebuah kelas di mana setiap siswa mendapatkan pelajaran sesuai dengan kecepatan dan gaya belajar mereka masing-masing. Tidak ada lagi siswa yang tertinggal atau merasa bosan karena pelajaran terlalu mudah. Akankah hal ini meningkatkan kualitas pendidikan? Kecerdasan buatan (AI) digadang-gadang mampu mewujudkan hal tersebut. Sebagaimana tertera dalam situs PMB UNJANI (2023),
Di masa depan, AI dapat membantu kita menciptakan sistem pembelajaran yang lebih personal, efektif, dan efisien, sehingga setiap siswa dapat mencapai potensi terbaiknya.
Sistem pembelajaran adaptif, penilaian otomatis, chatbot yang siap menjawab pertanyaan siswa kapan saja - semua ini hanyalah sebagian kecil dari potensi AI dalam dunia pendidikan.
Namun, di tengah perkembangan teknologi yang pesat ini, muncul pertanyaan yang menggelitik: mungkinkah robot menggantikan peran guru sepenuhnya? Apakah peran guru akan tergerus oleh kecanggihan AI? Jawabannya, tentu saja tidak. Dalam artikelnya, Kompasiana.com (2023) menegaskan bahwa AI bukan hanya alat, tetapi juga mitra dalam menciptakan dunia pendidikan yang lebih baik. Guru bukan hanya penyampai informasi. Guru adalah inspirator yang menyalakan api semangat belajar dalam diri siswa, motivator yang mendorong siswa untuk meraih mimpi, dan pembimbing yang membantu siswa menemukan potensi terbaiknya. Guru juga adalah teman yang mendengarkan keluh kesah siswa. Semua peran ini mustahil digantikan oleh robot, secanggih apapun itu.
Menurut Oktavian, Aldya, dan Arifendi (2023), teknologi dapat diaplikasikan sebagai sarana bagi mahasiswa dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan mengembangkan potensi lain yang ada di dalam dirinya (hlm. 143).
Guru perlu memiliki literasi digital yang baik dan mampu memanfaatkan AI secara efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Namun, lebih dari sekadar menguasai teknologi, guru juga perlu mengembangkan keterampilan-keterampilan esensial yang tidak dapat digantikan oleh AI, seperti berpikir kritis untuk menganalisis informasi dan memecahkan masalah, kreativitas untuk menciptakan solusi inovatif, komunikasi yang efektif dalam berinteraksi dengan siswa dan kolega, serta empati dan kecerdasan sosial untuk memahami dan merespon emosi orang lain.
Salah satu potensi terbesar AI dalam pendidikan adalah personalisasi pembelajaran. Bayangkan sebuah sistem yang dapat merekomendasikan materi pelajaran, latihan soal, dan aktivitas belajar yang sesuai dengan kebutuhan, minat, dan gaya belajar masing-masing siswa. AI dapat melacak kemajuan belajar siswa, mengidentifikasi kesulitan yang dihadapi, dan memberikan umpan balik yang personal. Dengan personalisasi pembelajaran, setiap siswa dapat belajar dengan optimal dan mencapai potensi terbaiknya. Guru pun dapat lebih fokus pada memberikan bimbingan individual dan mendukung perkembangan siswa secara holistik.
Meskipun menjanjikan banyak manfaat, penerapan AI dalam pendidikan juga menghadapi berbagai tantangan. Kesenjangan akses teknologi dapat memperdalam kesenjangan pendidikan dan mengakibatkan ketidakadilan. Privasi data siswa juga menjadi perhatian penting karena AI membutuhkan akses terhadap data pribadi siswa. Potensi bias algoritma dapat mengakibatkan ketidakadilan dalam proses pembelajaran.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan regulasi yang jelas dan komprehensif mengenai penerapan AI dalam pendidikan, peningkatan infrastruktur teknologi untuk menyediakan akses internet dan perangkat yang memadai, serta peningkatan literasi digital bagi guru dan siswa agar dapat memanfaatkan AI secara efektif dan bertanggung jawab.
Di era AI yang serba canggih ini, peran guru tetaplah esensial. Guru bukan hanya penyampai informasi, tetapi juga inspirator, motivator, dan pembimbing yang membantu siswa mengembangkan potensi diri secara holistik. Kolaborasi antara guru dan AI akan membuka peluang baru untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menciptakan generasi masa depan yang berkualitas. Mari kita sambut era AI dengan bijak dan manfaatkan teknologi ini untuk mewujudkan sistem pendidikan yang lebih baik bagi semua.
Bagaimana menurut Anda? Bagikan pendapat Anda di kolom komentar!
Daftar Pustaka
- Ade Bayu Saputra, dkk. (2023). Artificial intelligence dan pendidikan era society 5.0. Bandung: CV Brimedia Global.
- Kompasiana.com. (2023). Kecerdasan buatan dan masa depan pendidikan. Diakses dari https://kompasiana.com
- Oktavian, R., Aldya, R. F., & Arifendi, R. F. (2023). Artificial intelligence dan pendidikan era society 5.0. Inteligensi: Jurnal Ilmu Pendidikan, 6(2), 143–150. https://doi.org/10.1037/0003-066X.59.1.23
- PMB UNJANI. (2023). Di masa depan, AI dapat membantu menciptakan sistem pembelajaran yang lebih personal, efektif, dan efisien. Diakses dari https://pmb.unjani.ac.id
إرسال تعليق